Pengalaman adalah guru yang terbaik. Berbekal dari sudah jadinya bangunan pertama sekitar 7 tahun yang lalu dengan penyempurnaan di semua bagian rumah mini, mulai dari bentuk standar perumahan hingga jadi rumah layak huni buat 1 kepala keluarga dengan 3 anak. Mendesaknya kebutuhan karena si sulung sudah mau akhil balik dirasa segera untuk membangun rumah mini yang kedua.
Pengalaman dari pembangunan pertama menggunakan tukang dan kenek setempat ternyata ada saja hasil yang kurang memuaskan, akhirnya coba tanya sana sini, saudara, ipar, keponakan bahkan orang tua untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada tahap pembangunan ke 2 ini.
Didapatlah tukang dengan reputasi cukup bagus, sudah menangani rumah saudara yang di Denpasar, Bali dan rumah orang tua di Padang, Sumatera Barat, sekarang beliau masih menangani rumah saudara pula yang di daerah kemang, Bogor. Alhasil dapat indent sekitar 5 bulan dan alhamdulillah terealisasi mulai kerja 4 maret lalu
Ini tahap awal pengerjaan memang diperlukan tahap perencanaan rumah di taman cileungsi dengan matang. dimana material yang perlu disiapkan adalah cangkul, linggis, papan cor, kasau 4x6, paku, godam, benang, bata merah, ember, slang water pas, kawan bendrat, pasir, koral, semen dan batu sudah harus di survai di beberapa tempat sekaligus mengenai ketersediaan dan harganya.
Memang ada sedikit perubahan darigambar yang dipakai, tadinya gambar sudah dibuat oleh insinyur quipanel (bukaka grup) namun kondisi bunget yang tidak mencukupi akhirnya gunakan cara membangun rumah mini dengan model konvensional alias pakai bata merah
0 komentar:
Posting Komentar